Suaranya yang cempreng waktu di telepon itu bisa mengobati kangenku sama rumah. Apalagi sekarang dia sudah tambah pintar. Sudah bisa menyanyi dalam Indonesia dan Inggris, sudah bisa melafalkan Doa Bapa Kami dalam Indonesia dan juga Inggris, pokoknya kata dia sekolah tidak bikin capek. Lihat aja nanti kalau sudah masuk SMA. Wkwk.
Namanya yang paling bontot ya, gini, paling cerewet dan bikin orang disekitarnya, yang walaupun tidak mengenalnya, jadi geregetan. Gemes gitu. Paling ribut sih dan banyak ngomong.
Dan paling enak dijaili. Enak banget kalau buat dia nangis. Wkwk. Bukannya jahat, tapi gimana ya menjelaskannya, ada kepuasan hati tersendiri gitu. Sama aja ya? Wkwk, permisi tertawa setan dulu.
Dan suatu ketika dia bertanya dengan suara cemprengnya "Kakak Beby, punya cita-cita apa?". Aku balas bertanya "Kalo Vicky punya cita-cita apa?". "Dia menjawab dengan polosnya "Sa mau jadi pilot". Aku hanya bisa tersenyum lebar. Aku berharap cita-citanya ini bisa terwujud.
Kepolosan anak kecil yang bikin aku sadar bahwa menjadi dewasa itu tidak mudah. Disaat jadi anak kecil, kita bisa menari-nari ditengah-tengah mall tanpa merasa malu, tapi saat kita dewasa dan melakukannya? Bakalan dikira gila. Belum lagi masalah yang terjadi. Aku iri dengan anak kecil yang masalahnya hanya sebatas tidak bisa menggambar kincir angin yang ditugaskan dari gurunya.
Vicky |
Salam kangen,
Kakakmu Yang Merindukanmu.
No comments:
Post a Comment